Kamu Berhak Bahagia! Ini 8 Cara Move On dari Toxic Relationship

Terjebak dalam suatu hubungan yang toxic merupakan salah satu masalah yang sering terjadi akhir akhir ini, khususnya untuk para pasangan muda. Padahal jika kamu terus menerus terjebak dalam hubungan yang toxic atau hubungan yang tidak sehat ini, itu akan berdampak negatif untuk kesehatanmu. Dampak dari toxic relationship ini bisa menyebabkan kamu depresi, kecemasan berlebih dan akan timbul perasaan yang tidak nyaman. Maka dari itu kamu harus segera move on dari toxic relationship dan meninggalkan pasanganmu itu.

Memang untuk bisa langsung move on dari toxic relationship tidaklah mudah. Apalagi jika pasangan yang membuat kamu terjebak dalam hubungan yang tidak sehat ini, sangat kamu sayangi dan cintai pastilah akan memerlukan effort lebih untuk bisa keluar dari zona ini. Kamu perlu menggunakan cara ini untuk bisa move on dari toxic relationship.

Kamu Berhak Bahagia! Ini 8 Cara Move On dari Toxic Relationship

1. Kenali Tanda Toxic Relationship

Terkadang seseorang tak sadar telah mengalami toxic relationship dalam hidupnya karena sering dimanipulasi oleh pasangan. Ia tak menyadari tanda-tanda dan red flags dari hubungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, kamu tidak boleh mengelak dan mewajarkan  perlakuan tidak baiknya yang hanya akan merugikanmu.  Baca Kenali Arti dan 8 Ciri Ciri Pacar Toxic dalam Berhubungan 

2. Menerima Kenyataan

Putus terdiri dari tiga fase menurut yaitu fase shock, refleksi diri dan menerima agar bisa membenahi kehidupan kembali. Oleh karena itu seseorang yang mengalami putus cinta wajar mengalami naik turunnya perasaan hingga akhirnya menerima kenyataan bahwa putus dan move on adalah keputusan terbaik.   Apabila kamu tidak bisa move on dari sesuatu yang bahkan itu merugikan dan berdampak buruk maka hanya akan merugikan diri sendiri.  

3. Menyingkirkan Kenangan

Kenangan baik maupun buruk akibat hubungan tidak sehat bisa kamu hilangkan dengan menyingkirkan kenangan. Mulailah untuk menghilangkan kenangan dari hal kecil membuang barang-barang kenangan dari mantan, menghapus foto atau pun dokumentasi lainnya bersama mantan.

4. Dia Bukan Pasangan yang Baik

Tanamkan dalam diri bahwa kamu berhak mendapatkan kebahagiaan dan pendamping terbaik yang bisa menerima apa adanya. Jika kamu mampu menerima keadaan menganggap bahwa kamu berhak bahagia tanpanya maka hidupmu akan lebih bahagia. Karena memikirkan mantan toxic hanya akan menghabiskan waktumu dan membuatnya sia-sia. Oleh karena itu jadikan semua kejadian dan kenangan untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan dan menjadikannya proses pembelajaran hidup. 

5. Mendatangi Ahli

Move on dari toxic relationship terkadang sulit dan membutuhkan effort yang lebih dari hubungan biasa. Dampak dari hubungan toxic biasanya berdampak pada kerugian emosional, mental atau bahkan fisik. Kamu bisa mempertimbangkan berkonsultasi kepada psikolog maupun psikiater untuk membantu menyelesaikan yang berakibat pada mental korbannya. Psikolog akan membantu yang bersangkutan untuk kembali pada situasi dimana ia bisa berdamai dengan hidupnya, mengubah pandangannya dan bisa kembali melakukan aktivitas seperti semula. 

6. Self-love

Toxic relationship membuat seseorang dirinya tidak berharga karena terjebak dalam perilaku manipulatif pasangan. Untuk bisa move dari hubungan yang tidak sehat kamu bisa pelan-pelan menerapkan kembali konsep self-love. Self-love atau mencintai diri sendiri merupakan kondisi ketika kita mampu menghargai dan mengapresiasi semua hal dan pencapaian dalam diri kita. 

Dengan adanya self love akan membuatmu berpikir lebih positif, rasional, dan tidak denial atas perasaan yang ada. Sehingga kedepannya bisa menjalani hubungan yang lebih sehat dengan pasangan yang mau menerima semua kelebihan dan kekurangan. 

7. Self Healing

Self-healing bertujuan untuk menyembuhkan batin yang terluka akibat hubungan tidak sehat dengan membentuk pikiran lebih positif. Ada banyak aktivitas untuk self healing seperti menghabiskan waktu untuk diri sendiri, liburan mandiri, mindfulness, olahraga secara rutin, dan melakukan kegiatan positif lainnya. Manfaatkan waktu healing untuk menenangkan diri dan menikmati hidup lebih baik. 

8. Menghabiskan Waktu dengan Orang Terdekat

Seseorang yang baru saja keluar dari hubungan toxic membutuhkan support system dari orang-orang terdekat. Support system dalam hal ini adalah keluarga, teman, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa mendukung dan membantu di situasi apapun. Menghabiskan waktu dengan support system membantu seseorang melupakan kenangan buruk akibat toxic relationship. 

Author: Bridespedia