Gaslighting Relationship adalah salah satu tindakan yang bentuknya penyiksaan secara psikologis atau bisa disebut juga pelecehan emosional, yang terjadi dalam hubungan percintaan entah itu suami istri ataupun yang hanya masih pacaran. Cara kerjanya yaitu si penyiksa akan melemahkan rasa percaya diri dari korban, sehingga si korban ini akan mempertanyakan ingatan, sudut pandang hingga kewarasannya sendiri. Penyiksa akan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, memanipulasi, kontradiksi dan kebohongan untuk menggoyahkan kondisi psikis korban serta melemahkan rasa percaya diri. Tanda-tanda serta akibat dari gaslighting ini harus kamu ketahui, siapa tahu kamu adalah salah satu korbannya atau justru kamu adalah pelakunya?
Gaslighting Relationship Adalah Hubungan Tidak Sehat, Berikut Penjelasannya
Tanda Hubungan Gaslighting
- Sering Berbohong dan Membesarkan Masalah
Perilaku gaslighting atau manipulatif berawal dari sebuah kebohongan dan kebiasaan dalam membesar-besarkan suatu masalah. Dia tak segan membuat korban atau pasangannya merasa bersalah atas kesalahan yang sebenarnya tidak ia lakukan.
- Dilakukan Secara Terus Menerus
Perilaku gaslighting tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja, tetapi dilakukan secara kontinu. Ia akan membuat korban percaya bahwa dirinya yang salah.
- Tidak Suka Dilawan
Tindakan manipulatif dari seseorang kepada pasangannya adalah tidak suka saat dilawan. Apabila hal tersebut terjadi maka ia akan terus mengeluarkan kebohongan yang sangat berbeda dengan kenyataan. Dengan begitu, korban akan percaya dan mengikuti semua kemauannya.
- Melemahkan Korban
Salah satu tanda tindakan manipulatif oleh pasangan adalah melemahkan korban. Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa putus asa, lemah, pesimis, hingga mempertanyakan eksistensi diri.
- Ketergantungan
Seseorang yang menjadi korban gaslighting dalam hubungan akan merasa ketergantungan secara emosional atau psikologis dengan pasangannya. Hal tersebut akibat dari perilaku gaslighting yang mempengaruhi perasaan tidak aman dan nyaman ketika tidak berada di sekitar pelaku gaslighting.
- Harapan yang Tidak Dipenuhi
Pelaku gaslighting memberikan kelembutan dan berbagai harapan semu bagi pasangannya bahwa ia berjanji untuk berubah. Tujuan dari pemberian harapan ini adalah agar pasangan percaya dan mudah untuk dimanipulasi.
- Mendominasi
Seseorang yang gaslighting cenderung mendominasi dan mengatur pasangannya agar mau mengikuti semua kemauannya. Dengan demikian, ia lebih mudah memanipulasi dan membuat korbannya ketergantungan.
Akibat dari Adanya Gaslighting
Seiring berjalannya waktu dalam menjalani hubungan gaslighting, akan mengakibatkan beberapa masalah dalam diri seseorang. Dampak buruk yang terjadi adalah sebagai berikut:
ADV 1
- Terganggunya Kehidupan Sosial
Akibat dari hubungan yang penuh manipulasi adalah kehidupan sosial seseorang akan terganggu. Karena korban akan menjauhi circle dan mengurangi interaksinya dengan orang lain. Selain itu, pelaku gaslighting juga akan mempengaruhi korban untuk memutus hubungan dengan keluarganya agar ia merasa tidak dicintai dan dihargai oleh siapapun.
- Mengalami Gangguan Kecemasan
Korban dari tindakan manipulatif dari pasangannya akan beresiko mengalami gangguan kecemasan. Karena emosional dan mentalnya tertekan dan terganggu maka berisiko depresi dan gangguan mental lainnya. Untuk itu kamu bisa segera mendatangi ahlinya yakni psikolog ataupun psikiater agar membantu mengurangi masalah tersebut.
- Mengurangi Kepercayaan Diri
Bahaya dari gaslighting relationship adalah mengurangi kepercayaan diri seseorang. Self -esteem nya terganggu dan hancur karena tindakan manipulatif tersebut. Melansir dari laman hellosehat.com pasangan yang manipulatif sering melecehkan pasangannya secara verbal dengan maksud untuk menyalahkan dan mengurangi perasaan percaya diri. Misalnya dengan menyebutkan “Kamu tidak berharga dan tidak akan bertemu dengan seseorang yang lebih baik dari aku.”
- Sulitnya Membuat Keputusan
Dampak buruk dari tindakan gaslighting pada seseorang adalah sulitnya mengambil keputusan. Dia tidak bisa menentukan untuk menyudahi hubungan atau melanjutkan karena sudah termakan oleh rayuan sang pelaku. Saat sudah lepas, ia akan kesulitan dalam mengambil kesulitan karena terbiasa pelaku suruh-suruh dan tidak bisa mengetahui hal baik maupun buruk atas apapun.
- Tidak Bisa Menerima Orang Baru
Korban dari perilaku manipulatif akan sangat sulit dalam menerima orang baru. Dia akan takut untuk bertemu orang lain karena kata-kata dari pelaku yang selalu terngiang dalam otak korban. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu harus meminta bantuan psikolog ataupun psikiater apabila aktivitas sehari-hari terganggu.