Apa Bedanya Pacaran dengan Taaruf?

Apa bedanya pacaran dengan taaruf – Kamu tentunya tau dong dengan kata taaruf? Taaruf merupakan cara pendekatan atau perkenalan sesuai ajaran Islam bilamana kamu sedang mencari pasangan. 

Tapi kamu tahu gak sih apa perbedaan dari orang yang pacaran sama orang yang sedang taaruf? Berbeda dengan pacaran karena jika orang berpacaran sama dengan orang yang menjalin hubungan diluar pernikahan, sedangkan  orang yang melakukan taaruf hanyalah sebatas pendekatan yang dilakukan oleh keluarga laki – laki dengan keluarga perempuan tersebut. 

Untuk lebih jelas atau tepatnya, bridespedia menuliskan semuanya tentang perbedaan pacaran dan taaruf di bawah ini dengan lebih jelas dan tentunya lebih detail, supaya kamu bisa memahaminya dengan baik.

Apa Bedanya Pacaran dengan Taaruf?

Berdasarkan Tujuannya

Tidak dipungkiri lagi, bahwa seorang manusia baik laki-laki ataupun perempuan akan merasa senang dan nyaman apabila ia dicintai. Sehingga, bisa dibilang tujuan pacaran adalah untuk mencari pasangan, mengisi hati yang kesepian, karena ingin dicintai, mencari tempat cerita, dan mungkin kamu punya tujuan tersendiri mengapa kamu berpacaran.

Yang jelas, tujuan pacaran hanya karena alasan semata dan untuk senang-senang tanpa ada ikatan sah secara agama dan negara. Agama Islam sangat melarang hal ini karena pacaran termasuk dalam perbuatan zina.

Firman Allah dalam QS Al-Isra ayat 32 yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, sungguh zina itu adalah perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Ya mosok mau menikah untuk beribadah kepada Allah dan melengkapi setengah agamanya, tapi di awali dengan perbuatan dosa? Hati-hati.. barangkali Allah tidak meridhoi rumah tanggamu. Astaghfirullah Naudzubillah ya…

Nah berbeda halnya dengan tujuan taaruf, yakni proses saling mengenal satu sama lain menuju ikatan suci dalam pernikahan. Jadi taaruf ini memang untuk mereka yang serius ingin mencari pendamping hidup tanpa bermaksiat terlebih dahulu. 

Maka ta’aruf di praktikkan untuk menjadi cara terhormat bagi muslim dan muslimah dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah.

Berdasarkan Sifatnya

Sifat dari pacaran sendiri yakni terbuka dan identik diumbar-umbar. Sehingga tak heran orang pacaran sering jalan berdua, upload foto bareng dengan tujuan  ‘ingin dilihat’. Dan kalau putus pun, semua orang juga akan tahu.

Sedangkan taaruf sifatnya tertutup dan rahasia. Hanya pihak tertentu saja yang paham dengan siapa kita bertaaruf. Tidak banyak orang yang tahu karena tidak semua orang yang memilih proses taaruf ini akan berhasil sampai di pelaminan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Namun, setidaknya kita sudah berusaha dan ihtiar menjemput jodoh.

Berdasarkan Cara Bertemu

2 orang yang berpacaran biasanya punya waktu tersendiri untuk bertemu. Hanya kesepakatan dari keduanya. Kalau taaruf, kedua sejoli tidak boleh bertemu tanpa ada pendamping baik dari pihak laki-laki ataupun perempuan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari berdua-duaan yang menjadi penyebab maksiat.

Berdasarkan Cara Berkomunikasi

Cara komunikasi orang yang berpacaran, seringkali menimbulkan macam-macam rasa yang membuat beban pikiran. Bisa melalui chat, telpon, ataupun komunikasi secara langsung. Sayang aja gitu kalau waktu kita habis untuk ngobrolin sesuatu yang sia-sia, berdosa pula.

Cara komunikasi dalam taaruf ada yang melalui perantara, namun ada juga yang berkomunikasi langsung tetapi hanya untuk kebutuhan persiapan pernikahan. Jadi tidak terlalu banyak.

Berdasarkan Kriteria

Kebanyakan yang pacaran dia akan lebih mementingkan kenyamanan. Sehingga banyak yang terjatuh dalam kebucinan dan cinta buta.

Kalau dalam taaruf kamu boleh mengajukan kriteria idamanmu loh. Tentu yang bisa melengkapi hari-harimu setelah menikah.

Berdasarkan Jangka Waktu Menuju Pernikahan

Dalam pacaran tidak ada jangka waktu yang jelas. Banyak pasangan yang berpacaran bertahun-tahun tapi tidak jelas kapan akan menikahnya.

Kalau taaruf, ada tahapan yang jelas dan terbatas waktunya. Prinsip dasarnya lebih cepat lebih baik. Tentu dengan kesiapan yang matang.

Author: Bridespedia