Pernikahan itu sama artinya dengan kehidupan baru. Pastilah akan ada banyak transisi besar. Karenanya, perlu mengetahui apa saja sih pantangan pengantin baru setelah menikah.
Bayangkan saja, dua kepala, dua ego, dua cita-cita, dua perbedaan, dan masih banyak dua hal berbeda lainnya. Menjauhi pantangan pengantin baru setelah menikah, akan menciptakan rumah tangga harmonis nan langgeng.
Bridespedia merangkum apa saja pantangan yang harus di hindari!
1. Marah yang Tidak Terselesaikan
Marah merupakan salah satu bentuk emosi. Tentu tidak bisa di hindari kemunculannya dalam rumah tangga. Namun, marah yang tidak terselesaikan akan makin membuat masalah makin runyam.
Pasangan yang marah akan semakin marah karna merasa tidak di perhatikan. Pasangan yang disalahkan pun sama bingungnya, karna tidak diberi tahu mana ketidakpasan atau titik salahnya. Komunikasi berperan penting dalam meredakan masalah. Ingat! pasanganmu tidak bisa membaca pikiranmu.
Menyelesaikan masalah sesegera mungkin akan jauh lebih melegakan. Marah bisa segera di redakan. Jangan berharap masalah akan selesai dengan sendirinya. Malahan, akan tumbuh bibit-bibit kebencian pada pasangan.
2. Menyimpan Ketidaknyamanan
Rumah tangga harmonis yang kuncinya harus saling terbuka dan menjalin komunikasi yang baik. Menyimpan sendiri ketidaknyamanaan akan memunculkan prasangka buruk bahkan bibit kebencian.
Mengkomunikasikan ketidaknyamanan akan menjadi bahan intropeksi diri dan pasangan. Mencari akar permasalahan yang tentu makin lama dipendam makin membuat retak kehidupan rumah tangga.
3. Mengungkit Kesalahan Pasangan
Membicarakan kesalahan pasangan secara berulang tentu akan menimbulkan masalah besar selanjutnya. Sama saja dengan mengingat keburukan pasangan dan enggan ikhlas memaafkan.
Tentu sebagai manusia akan selalu berbuat kesalahan atau luput. Namun sudah seharusnya kita belajar memberi maaf secara tulus dan ikhlas. Karna pada kasusnya, sebanyak apapun kebaikan pasangan tidak akan ada harganya lain jika suda mengingat-ingat kesalahannya. Sesuai peribahasa nila setitik, rusak sebengala.
Ketika hal semacam itu mulai muncul, tahanlah buang napas pelan-pelan. Karna mengungkit kesalahan pasangan benar-benar pantangan pengantin baru setelah menikah. Bisa juga timbul pikiran semacam, pasanganku tidak mencintaiku lagi.
ADV 1
4. Mengabaikan Kebutuhan Pasangan
Kebutuhan pasanganmu menjadi kewajibanmu untuk memenuhinya. Menikah haruslah berusaha untuk saling membahagiakan, saling memberikan hal yang di butuhkan. Suami dan istri sama-sama memiliki kebutuhan masing-masing yang wajib di penuhi.
Mulai dari kepuasan seks, kebahagiaan, nafkah, maupun rasa cinta dan kasih sayang. Berlatihlah untuk selalu mendengarkan pasangan. Memahami apa-apa yang menjadi kebutuhannya.
Mengabaikan kebutuhan pasangan sama saja seperti membuka pintu lebar-lebar untuk perselingkuhan. Pasangan yang merasa di abaikan dan tidak di penuhi kebutuhannya akan mencari orang lain agar kebutuhannya terpenuhi.
5. Menceritakan Masalah Rumah Tangga kepada Orang Lain
Pantangan pengantin baru setelah menikah selanjutnya yaitu untuk tidak menceritakan masalah apapun tentang kehidupan rumah tangganya. Bahkan kepada orangtua masing-masing sekalipun.
Masalah rumah tangga yang diketahui orang lain, akan memperbesar potensi adu domba. Selain itu, akan banyak prasangan dan fitnah yang makin menyebar luas.
Simpan masalah rumah tanggamu dengan pasanganmu saja. Tutup rapat dan selesesaikan bersama. Orangtua, mertua, atau bahkan sahabat hanya menjadi tempat meminta saran atau perantara ketika di rasa masalah terlalu sulit di selesaikan.